MENU BAR

Rabu, 28 November 2012

Kegelisahan yang dialami manusia sesuai tingkatan umur


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kegelisahan merupakan salah satu bagian kehidupan manusia yang sering dialami karena beban psikologis, yang biasanya diiringi dengan rasa khawatir atau rasa takut pada suatu hal. Manusia diciptakan oleh Tuhan dengan segala sifat yang paling sempurna diantara makhluk yang ada di bumi ini, sifat tersebut adalah cipta, rasa dan karsa. Tetapi dengan adanya ketiga sifat tersebut manusia menjadi tamak, kikir, iri, dengki, dan sebagainya, apabila manusia tidak dapat mengatur, menguasai, atau mengekang hawa nafsunya ataupun bertindak yang negatif.
Sifat tamak, kikir, iri, dan dengki adalah sifat yang sangat tidak terpuji baik dihadapan sesama mannusia ataupun dihadapan Tuhan pencipta alam dan isinya. Dengan adanya sifat ini manusia akan mengalami rasa khawatir, takut, cemas, bahkan putus asa.
Perasaan – perasaan cemas, gelisah, khawatir, benci, dongkol, dan perasaan negatif lainnya sangat sukar untuk diberantas. Perasaan- perasan itu demikian hebatnya sehingga bisa mendesak dan mengusir pikiran – pikiran kita yang tenteram dan senang, segar dan damai. Sehingga kegelisahan itu dapat menimbulkan seseorang melakukan hal – hal yang tak diinginkan. Tak jarang kegelisahan ini membuat orang lain menjadi korbannya.
Kegelisahan dalam diri manusia dapat timbul sewaktu – waktu tanpa atau dengan diharapkan kehadirannya. Banyak faktor yang mempengaruhi dan menimbulkan kegelisahan dalam diri manusia. Adanya rasa gelisah yang dirasakan dan dialami oleh manusia pada dasarnya disebabkan oleh manusianya itu sendiri karena semua manusia memiliki hati, perasaan dan pikiran.


BAB II
PEMBAHASAN

A.     Pengertian kegelisahan
Kegelisahan merupakan penyakit jiwa yang paling sering terjadi di masyarakat, bahkan jumlah orang yang rutin melakukan pemeriksaan jiwa dan saraf, serta mereka yang mengalami problem-problem psikologis—terutama kegelisahan—terus bertambah. Hal ini ditegaskan oleh penelitian-penelitian yang dilakukan di Amerika dan Inggris. Badan statistik di Amerika mengungkapkan bahwa 85% orang yang sakit jiwa terkena kegelisahan. Secara umum kegelisahan terjadi pada anak-anak kecil, atau pada masa-masa puber dan awal-awal menginjak dewasa, atau pada orang-orang yang sudah lanjut usia, atau juga pada sebagian besar siswa dan pelajar.
Kegelisahan tidak lain adalah reaksi natural psikologis dan phisiologis akibat ketegangan saraf dan kondisi-kondisi kritis atau tidak menyenangkan. Pada masing-masing orang terdapat reaksi yang berbeda dengan yang lain, tergantung faktor-faktornya, dan itu wajar. Adapun bahwa manusia selalu merasa gelisah hingga membuatnya mengeluarkan keringat dingin, jantungnya berdetak sangat kencang, tekanan darahnya naik pada kondisi apa pun; maka ini sebenarnya sudah melewati batas rasional.
Sebenarnya terdapat “kegelisahan” yang dibutuhkan untuk menumbuhkan semangat dalam menghadapi tantangan, untuk menjaga keseimbangan dinamika internal atau untuk meneguhkan diri, bahkan untuk menggapai ketenangan jiwa—yang merupakan tujuan setiap manusia—dan untuk meraih kesuksesan dalam mengarungi kehidupan.
Sedangkan “kegelisahan negatif” (al-qalq as-salabĂ®y) adalah kegelisahan yang berlebih-lebihan, atau yang melewati batas, yaitu kegelisahan yang berhenti pada titik merasakan kelemahan, di mana orang yang mengalaminya sama sekali tidak bisa melakukan perubahan positif atau langkah-langkah konkret untuk berubah atau mencapai tujuan yang diinginkan, yaitu kegelisahan dalam ‘menanti-nanti’ sesuatu yang tidak jelas atau tidak ada.
“Kegelisahan positif” merupakan dasar kehidupan atau sebagai kesadaran yang dapat menjadi spirit dalam memecahkan banyak permasalahan, atau sebagai tanda peringatan, kehati-hatian dan kewaspadaan terhadap bahaya-bahaya atau hal-hal yang datang secara tiba-tiba dan tak terduga.

B. Contoh-contoh kegelisahan
Contoh – contoh  kegelisahan menurut pendapat saya pun sangat banyak sekali. Misalnya saja gelisah karena bingung bagaimana cara menyatakan perasaan untuk orang yang disukainya. Biasanya hal ini banyak menimpa remaja – remaja. Walaupun hal tersebut tidak sewajarnya terlalu dipikirkan oleh usia – usia remaja, namun hal ini dapat menyita konsentrasi remaja tersebut. Maka dari itu, saya menganjurkan untuk para remaja yang sedang menyukai seseorang, untuk menyatakan perasaannya agar konsentrari tidak dikacaukan kegelisahan. Karena saya sendiri masih remaja, dan mengerti pemikiran setiap remaja.
Contoh lain adalah kegelisahan menunggu pengumuman. Entah itu pengumuman kelulusan, pengumuman penerimaan, pangumuman apapun. Banyak cara yang dapat saya sarankan untuk sedikit mengatasi kegelisahan itu. Misalnya dengan berlibur kerumah saudara, ataupun ketempat liburan faforit. Namun sebenarnya ada satu hal yang memang manjur untuk meredam kegelisahan, yaitu dengan memasrahkan semuanya kepada yang maha kuasa atas segala rencana dan harapan kita. Karena, dengan memasrahkan segala nya kepada Tuhan yang maha esa, maka kita akan dapat mengambil nilai penting bila yang kita inginkan belum terwujud, yaitu karena keinginan kita itu memang bukan yang terbaik untuk kita. Percayalah, setiap keputusan dari Tuhan adalah memang yang terbaik untuk kita.
Kegelisahan dalam diri manusia dapat timbul sewaktu – waktu tanpa atau dengan diharpakan kehadirannya. Banyak faktor yang yang mempengaruhi dan menimbulkan kegelisahan dalam diri manusia. Adanya rasa gelisah yang dirasakan dan dialami oleh manusia pada dasarnya disebabkan oleh manusia itu sendiri karena semua manusia memiliki hati, perasaan dan pikiran. Selama hidupnya, manusia pasti pernah mengalami kegelisahan baik intensitasnya sering ataupun jarang. Tingkat kegelisahan manusia berbeda-beda , tergantung dari usia orang itu. Semakin dewasa umur kita , semakin tinggi pula tingkat kecemasannya. Hal itu disebabkan karena semakin dewasanya umur seseorang , semakin besar pula masalah yang dihadapinya. Masalah tersebut bisa membuat manusia menjadi gelisah dan membuat hati pun tidak tenang. Namun anak-anak pun bisa mengalami kegelisahan namun tingkat kegelisahannya lebih rendah dari orang dewasa. Jika kegelisahan itu tidak teratasi dengan baik maka bisa menimbulkan rasa stress pada orang tersebut. Rasa stress itu terjadi akibat seseorang tidak bisa menyelesaikan masalah yang sedang di hadapinya. Kegelisahan sifatnya tidak permanen dan bisa diatasi dengan bercerita kepada seseorang untuk membantu menyelesaikan masalah yang kita hadapi yang membuat kita gelisah. Kita bisa menceritakan kegelisahan kita untuk menghilangkan rasa yang sedang kita rasakan dan membuat hati menjadi tenang kembali. Dengan bercerita kepada seseorang yang kita percayai , rasa gelisah itu pasti akan hilang. Karena bercerita dengan seseorang bisa menghilangkan masalah yang sedang terjadi.

C. Usaha mengatasi kegelisahan
Mengatasi kegelisahan ini pertama-tama hams mulai dari diri kita sendiri, yaitu kita hams bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga segala kesulitan dapat kita atasi.
Cara lain yang mungkin juga baik untuk digunakan dalam mengatasi kegelisahan atau kecemasan yaitu dengan memerlukan sedikit pemikiran; pertama-tama, kita tanyakan kepada diri kita sendiri (introspeksi), akibat yang paling buruk yang bagaimanakah yang akan kita tanggung atau yang akan terjadi, mengapa hal itu terjadi, apa penyebabnya dan sebagainya. Apabila kita dapat menganalisa akibat yang akan ditimbulkan oleh kecemasan tersebut dan bila kita tidak dapat mengatasinya, kita dapat mempersiapkan diri untuk menghadapinya, karena tidak semua pengalaman di dunia ini menyenangkan. Yang kedua kita bersedia menerima akibatnya dengan rasa tabah dan senang hati niscaya kecemasan tersebut akan sima dalam jiwa kita. Dan yang ketiga, dengan bersama-sama berjalannya waktu kita dapat mencoba untuk memperkecil dan mengurangi keburukan-keburukan akibat timbulnya kecemasan, dengan demikian kita akan tidak merasakan lagi adanya krasa kecemasan / kegelisahan dalam jiwa kita.
Untuk mengatasi kegelisahan yang paling ampuh kita memasrahkan diri kepada Tuhan. Kita pasrahkan nasib kita sepenuhnya kepada-Nya. kita hams percaya bahwa Tuhanlah Maha Kuasa, Matra Pengasih, Maha penyayang dan Maha Pengampun.


BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari uraian pembahasan tersebut diatas maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tenteram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.
2. Kegelisahan yang dialami manusia disebabkan oleh karena rasa takut akan kehilangan sesuatu, perasaan bersalah, keterbatasan jumlah keinginan yang dapat tercapai, keterbatasan fisik yang menyebabkan ketidakmampuan untuk bertindak, dan sebagainya.
3. Untuk mengatasi kegelisahan, kita harus bersikap tenang, selain itu kita harus pasrah, percaya dan berlindung kepada kekuasaan Tuhan, sebab Tuhan adalah yang paling Maha Pemurah, Maha Pengampun, Maha Pengasih dan Maha Penyayang bagi umatnya yang mau berdoa dan memohon kepadanya.


DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar