BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kegelisahan
merupakan salah satu bagian kehidupan manusia yang sering dialami karena beban
psikologis, yang biasanya diiringi dengan rasa khawatir atau rasa takut pada
suatu hal. Manusia diciptakan oleh Tuhan dengan segala sifat yang paling
sempurna diantara makhluk yang ada di bumi ini, sifat tersebut adalah cipta,
rasa dan karsa. Tetapi dengan adanya ketiga sifat tersebut manusia menjadi
tamak, kikir, iri, dengki, dan sebagainya, apabila manusia tidak dapat mengatur,
menguasai, atau mengekang hawa nafsunya ataupun bertindak yang negatif.
Sifat
tamak, kikir, iri, dan dengki adalah sifat yang sangat tidak terpuji baik
dihadapan sesama mannusia ataupun dihadapan Tuhan pencipta alam dan isinya.
Dengan adanya sifat ini manusia akan mengalami rasa khawatir, takut, cemas,
bahkan putus asa.
Perasaan
– perasaan cemas, gelisah, khawatir, benci, dongkol, dan perasaan negatif
lainnya sangat sukar untuk diberantas. Perasaan- perasan itu demikian hebatnya
sehingga bisa mendesak dan mengusir pikiran – pikiran kita yang tenteram dan
senang, segar dan damai. Sehingga kegelisahan itu dapat menimbulkan seseorang
melakukan hal – hal yang tak diinginkan. Tak jarang kegelisahan ini membuat
orang lain menjadi korbannya.
Kegelisahan
dalam diri manusia dapat timbul sewaktu – waktu tanpa atau dengan diharapkan
kehadirannya. Banyak faktor yang mempengaruhi dan menimbulkan kegelisahan dalam
diri manusia. Adanya rasa gelisah yang dirasakan dan dialami oleh manusia pada
dasarnya disebabkan oleh manusianya itu sendiri karena semua manusia memiliki
hati, perasaan dan pikiran.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian kegelisahan
Kegelisahan
merupakan penyakit jiwa yang paling sering terjadi di masyarakat, bahkan jumlah
orang yang rutin melakukan pemeriksaan jiwa dan saraf, serta mereka yang
mengalami problem-problem psikologis—terutama kegelisahan—terus bertambah. Hal
ini ditegaskan oleh penelitian-penelitian yang dilakukan di Amerika dan
Inggris. Badan statistik di Amerika mengungkapkan bahwa 85% orang yang sakit
jiwa terkena kegelisahan. Secara umum kegelisahan terjadi pada anak-anak kecil,
atau pada masa-masa puber dan awal-awal menginjak dewasa, atau pada orang-orang
yang sudah lanjut usia, atau juga pada sebagian besar siswa dan pelajar.
Kegelisahan
tidak lain adalah reaksi natural psikologis dan phisiologis akibat ketegangan
saraf dan kondisi-kondisi kritis atau tidak menyenangkan. Pada masing-masing
orang terdapat reaksi yang berbeda dengan yang lain, tergantung
faktor-faktornya, dan itu wajar. Adapun bahwa manusia selalu merasa gelisah
hingga membuatnya mengeluarkan keringat dingin, jantungnya berdetak sangat
kencang, tekanan darahnya naik pada kondisi apa pun; maka ini sebenarnya sudah
melewati batas rasional.
Sebenarnya
terdapat “kegelisahan” yang dibutuhkan untuk menumbuhkan semangat dalam
menghadapi tantangan, untuk menjaga keseimbangan dinamika internal atau untuk
meneguhkan diri, bahkan untuk menggapai ketenangan jiwa—yang merupakan tujuan
setiap manusia—dan untuk meraih kesuksesan dalam mengarungi kehidupan.
Sedangkan
“kegelisahan negatif” (al-qalq as-salabĂ®y) adalah kegelisahan yang
berlebih-lebihan, atau yang melewati batas, yaitu kegelisahan yang berhenti
pada titik merasakan kelemahan, di mana orang yang mengalaminya sama sekali
tidak bisa melakukan perubahan positif atau langkah-langkah konkret untuk
berubah atau mencapai tujuan yang diinginkan, yaitu kegelisahan dalam
‘menanti-nanti’ sesuatu yang tidak jelas atau tidak ada.
“Kegelisahan
positif” merupakan dasar kehidupan atau sebagai kesadaran yang dapat menjadi
spirit dalam memecahkan banyak permasalahan, atau sebagai tanda peringatan,
kehati-hatian dan kewaspadaan terhadap bahaya-bahaya atau hal-hal yang datang
secara tiba-tiba dan tak terduga.
B. Contoh-contoh kegelisahan
Contoh
– contoh kegelisahan menurut pendapat
saya pun sangat banyak sekali. Misalnya saja gelisah karena bingung bagaimana
cara menyatakan perasaan untuk orang yang disukainya. Biasanya hal ini banyak
menimpa remaja – remaja. Walaupun hal tersebut tidak sewajarnya terlalu
dipikirkan oleh usia – usia remaja, namun hal ini dapat menyita konsentrasi
remaja tersebut. Maka dari itu, saya menganjurkan untuk para remaja yang sedang
menyukai seseorang, untuk menyatakan perasaannya agar konsentrari tidak
dikacaukan kegelisahan. Karena saya sendiri masih remaja, dan mengerti
pemikiran setiap remaja.
Contoh
lain adalah kegelisahan menunggu pengumuman. Entah itu pengumuman kelulusan,
pengumuman penerimaan, pangumuman apapun. Banyak cara yang dapat saya sarankan
untuk sedikit mengatasi kegelisahan itu. Misalnya dengan berlibur kerumah
saudara, ataupun ketempat liburan faforit. Namun sebenarnya ada satu hal yang
memang manjur untuk meredam kegelisahan, yaitu dengan memasrahkan semuanya
kepada yang maha kuasa atas segala rencana dan harapan kita. Karena, dengan
memasrahkan segala nya kepada Tuhan yang maha esa, maka kita akan dapat
mengambil nilai penting bila yang kita inginkan belum terwujud, yaitu karena
keinginan kita itu memang bukan yang terbaik untuk kita. Percayalah, setiap keputusan
dari Tuhan adalah memang yang terbaik untuk kita.
Kegelisahan
dalam diri manusia dapat timbul sewaktu – waktu tanpa atau dengan diharpakan
kehadirannya. Banyak faktor yang yang mempengaruhi dan menimbulkan kegelisahan
dalam diri manusia. Adanya rasa gelisah yang dirasakan dan dialami oleh manusia
pada dasarnya disebabkan oleh manusia itu sendiri karena semua manusia memiliki
hati, perasaan dan pikiran. Selama hidupnya, manusia pasti pernah mengalami
kegelisahan baik intensitasnya sering ataupun jarang. Tingkat kegelisahan
manusia berbeda-beda , tergantung dari usia orang itu. Semakin dewasa umur kita
, semakin tinggi pula tingkat kecemasannya. Hal itu disebabkan karena semakin
dewasanya umur seseorang , semakin besar pula masalah yang dihadapinya. Masalah
tersebut bisa membuat manusia menjadi gelisah dan membuat hati pun tidak
tenang. Namun anak-anak pun bisa mengalami kegelisahan namun tingkat
kegelisahannya lebih rendah dari orang dewasa. Jika kegelisahan itu tidak
teratasi dengan baik maka bisa menimbulkan rasa stress pada orang tersebut.
Rasa stress itu terjadi akibat seseorang tidak bisa menyelesaikan masalah yang
sedang di hadapinya. Kegelisahan sifatnya tidak permanen dan bisa diatasi
dengan bercerita kepada seseorang untuk membantu menyelesaikan masalah yang
kita hadapi yang membuat kita gelisah. Kita bisa menceritakan kegelisahan kita
untuk menghilangkan rasa yang sedang kita rasakan dan membuat hati menjadi
tenang kembali. Dengan bercerita kepada seseorang yang kita percayai , rasa
gelisah itu pasti akan hilang. Karena bercerita dengan seseorang bisa
menghilangkan masalah yang sedang terjadi.
C. Usaha mengatasi kegelisahan
Mengatasi
kegelisahan ini pertama-tama hams mulai dari diri kita sendiri, yaitu kita hams
bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga
segala kesulitan dapat kita atasi.
Cara
lain yang mungkin juga baik untuk digunakan dalam mengatasi kegelisahan atau
kecemasan yaitu dengan memerlukan sedikit pemikiran; pertama-tama, kita
tanyakan kepada diri kita sendiri (introspeksi), akibat yang paling buruk yang
bagaimanakah yang akan kita tanggung atau yang akan terjadi, mengapa hal itu
terjadi, apa penyebabnya dan sebagainya. Apabila kita dapat menganalisa akibat
yang akan ditimbulkan oleh kecemasan tersebut dan bila kita tidak dapat
mengatasinya, kita dapat mempersiapkan diri untuk menghadapinya, karena tidak
semua pengalaman di dunia ini menyenangkan. Yang kedua kita bersedia menerima
akibatnya dengan rasa tabah dan senang hati niscaya kecemasan tersebut akan
sima dalam jiwa kita. Dan yang ketiga, dengan bersama-sama berjalannya waktu
kita dapat mencoba untuk memperkecil dan mengurangi keburukan-keburukan akibat
timbulnya kecemasan, dengan demikian kita akan tidak merasakan lagi adanya
krasa kecemasan / kegelisahan dalam jiwa kita.
Untuk
mengatasi kegelisahan yang paling ampuh kita memasrahkan diri kepada Tuhan.
Kita pasrahkan nasib kita sepenuhnya kepada-Nya. kita hams percaya bahwa
Tuhanlah Maha Kuasa, Matra Pengasih, Maha penyayang dan Maha Pengampun.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari
uraian pembahasan tersebut diatas maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
1.
Kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tenteram hati
maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak
sabar ataupun dalam kecemasan.
2.
Kegelisahan yang dialami manusia disebabkan oleh karena rasa takut akan
kehilangan sesuatu, perasaan bersalah, keterbatasan jumlah keinginan yang dapat
tercapai, keterbatasan fisik yang menyebabkan ketidakmampuan untuk bertindak,
dan sebagainya.
3.
Untuk mengatasi kegelisahan, kita harus bersikap tenang, selain itu kita harus
pasrah, percaya dan berlindung kepada kekuasaan Tuhan, sebab Tuhan adalah yang
paling Maha Pemurah, Maha Pengampun, Maha Pengasih dan Maha Penyayang bagi
umatnya yang mau berdoa dan memohon kepadanya.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar